MAKALAH
MICRO TEACHING
Tentang
KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Oleh :
FAUZI
NIM: 11060206
Dosen Pembimbing : Dra. Hj.
Fitria Kasih, M.Pd,. Kons
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis
ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Keterampilan Mengadakan Variasi”.
Dalam penulisan makalah ini bertujuan sebagai
bahan pengetahuan bagi mahasiswa sebagai calon seorang konselor yang dapat
memperluas wawasan mahasiswa tentang pembelajaran mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi serta latihan keterampilan mengajar. Dengan adanya
pengetahuan tersebut mahasiswa memiliki keterampilan dan kemampuan dalam mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah
sehingga sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai secara optimal.
Penulis menyadari penulisan makalah ini sangat
jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan penulisan yang akan datang.
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 1
BAB II KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI.......................... 2
A. Pengertian....................................................................................... 2
B. Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 3
C. Prinsip
Penggunaan......................................................................... 4
D. Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan
Variasi........... 4
BAB
III KESIMPULAN ................................................................................. 10
A. Kesimpulan
.................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................... 10
Daftar Pustaka ................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Di dalam ketrampilan mengajar yang Beraneka ragam begitu
banyak Variasi yang bisa digunakan agar pemahaman siswa bisa terfokus pada
pembelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat variasi dalam
pembelajaran diantaranya Variasi
Gaya Mengajar, Variasi dalam menggunakan media,Variasi dalam interaksi antara
guru dengan siswa. Hal ini di perlukan agar pembelajaran bisa dilaksanakan
secara maksimal karena kebutuhan setiap dalam memahami materi pelajaran tidak
sama.
Dalam pelaksanaanya variasi harus dimiliki oleh setiap
orang yang sedang mengajar karena hal ini betujuan agar anak didik bisa lebih
memahami apa yang disampaikan dalam pembelajaran berjalan sesuai dengan
harapan. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas
tentang ketrampilan mengadakan Variasi.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa pengertian dari
Variasi?
2.
Apa tujuan dan manfaat
dariketrampilan variasi?
3.
Bagaimana prinsip dalam
penggunaan variasi?
4.
Apa saja komponen-komponen
dalam ketrampilan variasi?
C.
Tujuan pembahasan
1.
Mengerti mengenai
pengertian dari Variasi.
2.
Mengerti mengenai tujuan
dan manfaat dariketrampilan variasi.
3.
Mengerti mengenai prinsip
dalam penggunaan variasi.
4.
Mengerti mengenai
komponen-komponen dalam ketrampilan variasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Variasi Gaya Mengajar
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek
proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan
murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi. menghilangkan kebosanan,
meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang
beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.Dari definisi di atas, bisa
ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku,
sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk
mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi
terhadap pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme,
keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak
bisa dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti
pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias
monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan bosan. Untuk
mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan
mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek, yaitu :
1)
Variasi
gaya mengajar
2)
Variasi
dalam menggunakan media
3)
Variasi
dalam interaksi antara guru dengan siswa.
Dari ketiga aspek ini, penulis hanya membahas atau
menguraikan tentang variasi gaya mengajar. Variasi ini meliputi : variasi
suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak pandang, ekspresi wajah,
penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru. Dengan adanya
penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar mengajar
akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan
(minat) belajar siswa.
2.
Tujuan
dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar
Tujuan Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat Variasi
Gaya Mengajar:
1)
Untuk
menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang
relevan.
2)
Untuk
memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin menyelidiki
siswa tentang hal-hal baru.
3)
Untuk
memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah
dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang
baik.
4)
Guna
memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang efektif.
3.
Prinsip
Penggunaan Variasi
Dalam proses belajar mengajar, kegiatan siswa
menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat
merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja diperlukan
lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan
cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a.
Variasi
hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan
yang hendak dicapai.
b.
Variasi
harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak
perhatian siswa dan tidak menganggu proses belajar mengajar.
c.
Direncanakan
secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan
variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.
4.
Komponen-komponen
ketrampilan mengadakan variasi
Komponen-komponen
ketrampilan mengadakan variasi sebagai berikut:
1.
Variasi
gaya mengajar guru ini meliputi
a.
Variasi
suara(Teacher Voice)
Variasi suara dalah perubahan suara dari keras
menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat.Suarang
guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam
intonasi, volume, nada dan kecepatan.
b.
Kesenyapan
atau kebisuan guru (Teaching Silence)
Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara
tiba-tiba demi pihak guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya
kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa. Dengan keadaan senyap atau
diamnya guru secara tiba-tiba bisa menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa
begitu tahu apa yang terjadi dan demikian pula setelah guru memberikan
pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya apabila diberi waktu untuk berfikir
dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa mengingat kembali informasi-informasi
yang mungkin ia hafal, sehingga bisa menjawab pertanyaan guru dengan baik dan
tepat.Pemberian waktu bagi siswa digunakan untuk mengorganisasi jawabannya agar
menjadi lengkap. Tapi jika seorang guru tidak memberikan kesenyapan atau waktu
kepada siswa untuk berfikir dalam menjawab pertanyaannya siswa akan menjawab
dengan asal alias asal bicara, sehingga jawabannya kurang tepat dengan
pertanyaan. Untuk itu seyogyanya guru memberikan kesenyapan terhadap siswa
untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diajukannya supaya jawabannya
sempurna dan tepat.
c.
Pemusatan
perhatian(focusing)
Perhatian menurut Ghozali adalah keaktifan jiwa
yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek
(benda/hal) atau sekumpulan obyek.
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang diajarinya, jika materi
yang disampaikan oleh guru iru tidak menjadi perhatian siswa, maka bisa
menimbulkan kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Untuk memfokuskan
perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat
menggunakan atau memberikanperingatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya :
“Perhatikan baik-baik”, “Jangan lupa ini dicatat dengan sungguh-sungguh” dan
sebagainya.
d.
Kontak
pandang(eye contact)
Ketika proses belajar mengajar berlangsung, jangan
sampai guru menunduk terus atau melihat langit-langit dan tidak berani
mengadakan kontak mata dengan para siswanya dan jangan sampai pula guru hanya
mengadakan kontak pandang dengan satu siswa secara terus menerus tanpa
memperhatikan siswa yang lain. sebaliknya bila guru berbicara atau menerangkan
hendaknya mengarahkan pandangannya keseluruh kelas atau siswa, sebab menatap
atau memandang mata setiap anak disik atau siswa bisa membentuk hubungan yang
positif dan menghindari hilangnya kepribadian.
e.
Gerakan anggota badan
atau mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan tangan dan
anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, gunanya
adalah untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan
yang dimaksudkan untuk memperjelas penyampaian materi. Orang akan lebih jelas
dalam memahami sesuatu menggunakan indera pendengar dan disertai indera
penglihatan atau mata, semakin banyak indera yang digunakan hasilnya semakin
baik.
f.
Perpindahan posisi guru
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik
perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru dan hendaklah
selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan dilakukan secara
berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan terburu-buru, lakukan
saja secara wajar agar siswa bias memperhatikan.
2.
Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran
Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Variasi alat atau
bahan yang dapat dilihat(visual aids):alat atau media yang termasuk kedalam jenis ini ialah yang dapat
dilihat, atau antara lain grafik, bagan, poster, diorama,specimen, gambar film,
slide.
b. Variasi alat atau
bahan yang dapat didengar(auditif aids): suara guru termasuk kedalam media
komunikasi yang utama didalam kelas.
c. Variasi alat atau
bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik): Penggunaan
alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat menarik perhatian siswa dan
dapat melibatkan siswaalam membentuk dan memeragakan kegiatannya, baiksecara
perseoranganataupun secara kelompok.
d. Variasi alata atau
bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audio, visual aids): penggunaan
alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi melibatkan semua indera
yang kita miliki.
3.
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
Variasi pola interaksi dan kegiatan
siswa Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat
beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai
kegiatan mandiri yang dilakukan oleh siswa.
a. Pola guru-murid
(komunikasi sebagai aksi/satu arah) komunikasi sebagai aksi (satu arah)
b. Pola
guru--murid-guru ada balikan (feedback)bagi guru, tidak ada interaksi antar
siswa(komunikasi sebagai interaksi)
c. Pola gu
baru-murid-murid: ada balikan bagi guru siswa saling belajar satu sama lain.
d. Pola
guru-murid,murid-guru,murid-murid: interaksi optimal antarr guru dengan murid
dan antara murid (komunikasi sebagai
transaksi, multi arah)
e. Melingkar:
setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak
diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Variasi adalah suatu
kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan
untuk mengatasi kebosananmurid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid
senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.
Tujuan Variasi Gaya
Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar:
1)
Untuk
menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang
relevan.
2)
Untuk
memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin menyelidiki
siswa tentang hal-hal baru.
3)
Untuk
memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah
dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang
baik.
4)
Guna
memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang
Prinsip penggunaan variasi
a.
hendaknya
digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak
dicapai.
b.
Variasi
harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak
perhatian siswa dan tidak menganggu proses belajar mengajar.
c.
Direncanakan
secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan
variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.
Komponen-komponen ketrampilan mengadakan variasi sebagai berikut
a. Variasi suara(Teacher Voice)
b. Kesenyapan atau kebisuan guru
(Teaching Silence)
c. Pemusatan perhatian(focusing)
d. Kontak pandang(eye contact)
e. Gerakan anggota badan atau mimik
f. Perpindahan posisi
guru
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Uzer Usman 2002,Menjadi guru
professional,Bandung,PT Remaja Rosdakarya.
Baca cara membuat daftar pustaka