KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Belajar Mengajar Dan Pelayanan
Klasikal Yang Efektif”.
Dalam penulisan makalah ini bertujuan sebagai bahan pengetahuan bagi
mahasiswa sebagai calon seorang konselor yang dapat memperluas wawasan
mahasiswa tentang pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
serta latihan keterampilan mengajar. Dengan adanya pengetahuan tersebut
mahasiswa memiliki keterampilan dan kemampuan dalam mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah
sehingga sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai secara optimal.
Penulis menyadari penulisan makalah ini sangat jauh dari sempurna, sehingga
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan penulisan yang akan datang.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
.................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A.
Latar Belakang ............................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C.
Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II Belajar Mengajar dan Pelayanan Klasikal yang
Efektif................ 3
A. Pengertian....................................................................................... 3
B. Ciri Mengajar dan
Memberikan Pelayanan Konseling Klasikal
yang Efektif ................................................................................... 10
C. Mendisain
Perencanaan Pengajaran dan Pelayanan
Konseling Klasikal.......................................................................... 12
BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 14
A.
Kesimpulan .................................................................................... 14
B.
Saran............................................................................................... 14
Daftar Pustaka ................................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tugas dan tanggung jawab guru khususnya dalam pengajaran
perlu diperhatikan dengan serius. Ia memerlukan kemampuan profesionalitas.
Pengetahuan, sikap, dan skill yang telah diperoleh melalui program pendidikan
keguruan maupun re service training perlu dikembangkan melalui pengalaman
mengajar di sekolah atas bimbingan Kepala Sekolah.
Mengajar di kelas dengan peserta didik ± 40 orang dalam
alokasi waktu 40 menit Satu pertemuan merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Hal
ini memerlukan latihan praktek di kelas. Bagi calon guru akan dirasakan lebih
rumit lagi dan sulit. Sebab, dalam latihan praktek mengajar yang langsung di
kelas yang demikian kondisi yang dihadapinya itu, maka perhatian calon guru
dalam mengajar terutama akan tertuju pada “his pupils learn (muridnya belajar)”
dan akan terabaikanlah tujuan utamanya “he learn to teach (ia belajar mengajar)”.
Bahkan jika praktikan mengalami kekeliruan mengajar akan berakibat langsung
pada sekian banyak peserta didik. Ini merupakan satu kelemahan mendasar
sifatnya, disamping masih terdapat kelemahan lainnya.
Untuk mengatasi kelemahan yang mendasar tersebut
dikembangkanlah pengajaran belajar mengajar dan pelayanan klasikal yang efektif.
Sebenarnya, pengajaran mikro sebagai salah satu bagian dari program pengalaman
kerja baik di sekolah maupun di luar sekolah.
B.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan apa yang kita sampaikan sebelumnya bahwa
makalah ini akan membahas tentang belajar
mengajar dan pelayanan klasikal yang efektif, maka yang akan menjadi rumusan
masalahnya yaitu :
a.
Apa yang dimaksud
belajar mengajar ?
b.
Apa ciri mengajar
dan memberikan pelayanan konseling klasikal yang efektif ?
c.
Bagaimana mendesain
perencanaan pengajaran dan pelayanan klasikal ?
C.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
a.
Untuk mengetahui
pengertian belajar mengajar.
b.
Untuk mengetahui ciri
mengajar dan memberikan pelayanan konseling klasikal yang efektif.
c.
Untuk mengetahui Bagaimana
mendesain perencanaan pengajaran dan pelayanan klasikal.
Baca Juga yang Terkait di Sini
BAB II
BELAJAR MENGAJAR DAN PELAYANAN
KLASIKAL YANG EFEKTIF
A.
Pengertian
1. Belajar
Belajar adalah sebuah proses
perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir,
dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi belajar menurut beberapa ahli :
a. Ernest
H. Hilgard
Belajar adalah dapat melakukan
sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah
sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu.
b. Notoatmodjo
Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup.
Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup.
c. Ahmadi
A.
Belajar adalah proses perubahan
dalam diri manusia.
2. Mengajar
Mengajar adalah segala upaya yang
disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Rumusan pengertian
diatas sejalan dengan pandangan William H Burton, yang mengatakan bahwa:
mengajar adalah upaya dalam memberi rangsangan (stimulus), bimbingan,
pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proes belajar.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi mengajar menurut beberapa ahli :
a. Nana Sujana
Mengajar adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mngajar atau
mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasikan
lingkungan dalam hubunganya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang
menimbulkan terjadinya proses belajar mengajar.
b. H. M. Arifin
Pengertian mengajar sebagai suatu
kegiatan menyampaikan bahan pelajaran kapada pelajar agar dapat menerima,
menanggapi, dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
3. Layanan
Bimbingan Klasikal
Direktorat jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan
dapertemen pendidikan nasional 2007 (2007: 40) mengemukakan pendapat :
Layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan
yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para
peserta didik dikelas secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan
ini kepada peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi
kelas atau curah pendapat.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal dapat
diartikan sebagai layanan yang diberikan kepada semua siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam dalam proses bimbingan progam sudah disusun secara baik
dan siap untuk diberikan kepada siswa secara terjadwal, kegiatan ini berisikan
informasi yang diberikan oleh seorang pembimbing kepada siswa secara kontak
langsung terutama pemahaman siswa terhadap bahaya prilaku seks bebas. Pada
bimbingan klasikal ini menggunakan berbagai macam alat bantu seperti : media
cetak, media panjang, rekaman radio-tape dan lain-lain. Layanan bimbingan
klasikal dapat mempergunakan jam pengembangan diri semua siswa terlayani
kegiatan bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara pasti untuk semua kelas.
Dalam penelitian ini peneliti memberi layanan bimbingan klasikal khususnya pada
peningkatan pemahamnan terhadap bahaya prilaku seks bebas pada siswa Sekolah
Menengah Pertama.
Pembelajaran klasikal akan memberi
kemudahan bagi guru dalam mengorganisasi materi pelajaran, karena dalam
pelajaran klasikal secara umum materi pelajarannya akan seragam diserap oleh
siswa. Pembelajaran klasikal dapat digunakan apabila materi pelajaran lebih
bersifat informatif atau fakta. Proses pembelajaran klasikal dapat membentuk
kemampuan siswa dalam menyimak atau mendengarkan, membentuk kemampuan dalam
mendengarkan dan kemampuan dalam bertanya.
a. Pelaksanaan
Layanan Bimbingan Klasikal
Layanan
bimbingan klasikal merupakan layanan dalam bimbingan dan konseling. Layanan
bimbingan klasikal berbeda dengan mengajar. Layanan ini juga memiliki beberapa
ketentuan dalam pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara mengajar dan
membimbing :
b.
Perbedaan dalam Mengajar dan Membimbing
1)
Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan
mengajar atau menyampaikan materi pelajaran sebagaimana mata pelajaran yang
dirancang dalam kurikulum pendidikan disekolah, melainkan menyampaikan
informasi yang dapat berpengaruh terhadap tercapainya perkembangan yang optimal
seluruh aspek perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta didik atau
konseli.
2)
Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain
bimbingan dan konseling yaitu bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir,
serta aspek-aspek perkembangan peserta didik.
3)
Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, dan tugas guru bimbingan dan
konseling atau konselor adalah menyelenggarakan layanan bimbingan konseling
yang memendirikan peserta didik atau konseli.
c.
Langkah-langkah bimbingan klasikal
Untuk dapat melaksanakan layanan bimbingan klasikal secara baik, dalam
Linda D Webb ; Greg A Brigman (terjemahan Hartanto: 2006 ) terdapat beberapa
langkah yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1.
Melakukan pemahaman peserta didik (menetukan kelas
layanan, menyiapkan instrument pemahaman peserta didik, pengumpulan data,
analisis data, dan merumuskan pemahaman).
2.
Menentukan kecenderungan kebutuhan layanan bimbingan
klasikal bagi peserta didik/konsli atas dasar hasil pemahaman peserta didik.
3.
Memilih metode dan teknik yang sesui untuk memberian
layanan bimbingan klasikal (ceramah-diskusi; atau ceramah-simulasi-diskusi,
atau ceramah-tugas-diskusi).
4.
Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat
disiapkan secara tertulis merupakan suatu bukti administrasi kegiatan, dengan
demikian materi layanannya disajikan secara terencana dengan harapan mencapai
hasil yang optimal, sebab disusun atas dasar kebutuhan dan literature yang
relevan.
5.
Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor, dengan catatn telah mencerminkan
adanya kesiapan layanan bimbingan klasikal dan persiapan diketahui oleh
Koordinator Bimbingan dan Konseling dan atau Kepala sekolah.
6.
Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian
layanan bimbingan klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan.
7.
Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu
dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang diberikan
atau perkembangan sikap dan prilaku atau tingkat ketercapaian tugas-tugas
perkembangan. Secara umum aspek yang dievaluasi meliputi: kesesuaian program
dalam pelaksanaan, keterlaksanaan program, hambatan-hambatan yang dijumpai,
dampak terhadap kegiatan belajar mengajar, dan respon peserta didik personal
sekolah, dan orang tua serta perubahan perkembangan peserta didik (tugas-tugas
perkembangan) atau perkembangan belajar, pribadi, sosial, dan karirnya.
8.
Tindak lanjut, perlu dilakukan segai upaya peningkatan
pemberian layanan bimbinagn kelas. Kegiatan tindak lanjut senantiasa
mendasarkan pada hasil evaluasi kelgaiatan yang telah dilaksanakan.
d.
Media Layanan Bimbingan Klasikal
Media
pembelajaran dalam bimbingan klasikal menurut Belawati (2003:12) dikelompokkan
menjadi tiga yaitu :
1.
Media cetak
2.
Media non cetak
3.
Media display
e.
Tujuan dan Fungsi Layanan Bimbingan Klasikal
Untuk
mencapai sebuah hasil dari proses bimbingan yang diharapkan maka bimbingan
klasikal harus memiliki tujuan dan fungsi pendidikan.
1.
Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal
Rumusan tentang tujuan dan manfaat bimbingan klasikal dalam
kajian literature belum banyak ditemukan, oleh karena itu untuk merumuskan
tujuan dan manfaat bimbingan klasikal mempergunakan rumusan tujuan bimbingan
dan koseling yang dikaitan dengan kegiatan di kelas. Tujuan yang ingin dicapai
bimbingan dan konseling adalah tercapainya perkembangan yang optimal,
penyesuaian diri yang baik, penyelesaian masalah yang dihadapi, kemandirian,
kesejahteraan dan kebahagian serta kebermaknaan dalam kehidupannya. Dalam
kaitannya dengan domain layanan bimbingan dan konseling adalah meliputi
pendidikan atau belajar, pribadi, sosial dan karir.
Layanan bimbingan klasikal sangat dibutuhkan siswa-siswa yang
tidak mempunyai masalah maupun yang mempunyai masalah dapat terbantu, sehingga
mereka dapat belajar dengan baik. menurut Downing (Soetjipto dan Kosasai 200:
50) tujuan bimbingan di sekolah adalah membanu siswa :
a)
Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh
prestasi belajar yang tinggi.
b)
Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak
baik yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan dalam
hubungan sosial.
c)
Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan
kesehatan jasmani.
d)
Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan
kelanjutan studi.
e)
Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan
perancanaan dan pemilihan jenis pekerjaan setelah mereka lulus.
2.
Fungsi Bimbingan Klasikal
Layanan bimbingan
klasikal mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai berikut :
1)
Dapat terjadinya interaksi sehingga saling mengenal
antara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dengan peserta didik atau
konseli.
2)
Dapat terjalinnya hubungan emosional antara Guru
Bimbingan dan Konseling dengan peserta didik sehingga akan terciptanya hubungan
– hubungan yang bersifat mendidik dan membimbing.
3)
Dapat terciptanya keteladanan dari Guru Bimbingan dan
Konseling bagi peserta didik yng dapat berpengaruh terhadap perubahan-perubahan
sikap dan perilaku lebih baik pada peserta didik.
4)
Dapat sebagai wadah atau adanya media terjadinya
komunikasi langsung antara Guru Bimbingan Konseling dengan peserta didik,
khusus bagi peserta didik dapat menyampaikan permasalahan kelas atau pribadi
atau curhat di kelas.
5)
Dapat terjadinya kesempatan bagi Guru Bimbingan
Konseling melakukan tatap muka, wawancara dan observasi terhadap kondisi
peserta didik dan suasana belajar di kelas.
6)
Sebagai upaya pemahaman terhadap peserta didik dan
upaya pencegahan, penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan, dan pengembangan
pikiran, perasaan, dan kehendak serta prilaku peserta didik.
B.
Ciri
Mengajar Dan Memberikan Pelayanan Konseling Klasikal Yang Efektif
Ciri-ciri mengajar yang baik :
1. Guru memahami dan menghormati
siswa.
2. Guru menguasai dan menyukai
materi yang diajarkan.
3. Guru selalu memilih jenis
metode/strategi yang tepat dalam mengajarkan materi.
4. Guru selalu menyesuaikan materi
pelajaran dengan tingkat kemampuan siswa
5. Guru selalu mengaktifkan siswa
dalam hal belajar.
6. Guru mengutamakan aspek pemahaman
dari pada aspek hafalan.
7. Guru tidak terikat pada satu teks
book.
8. Guru selalu menghubungkan
pelajaran dengan kehidupan nyata siswa.
Kriteria mengajar Guru yang disukai siswa.
1.
Guru suka membantu siswa dalam kegiatan belajar, menerangkan pelajaran
dengan jelas, tegas dan memberi contoh-contoh kongkrit.
2.
Guru selalu riang, gembira, humoris dan menyukai semua siswa.
3.
Guru tidak mencela, dan menghina siswa.
4.
Memiliki penampilan yang sederhana, dan tidak membosankan.
Ciri-Ciri Metode Mengajar Yang Efektif
Ada beberapa ciri yang
dapat membuat kita dapat menilai sebuah metode mengajar apakah efektif atau
tidak untuk suatu pembelajaran. Berikut dipaparkan beberapa ciri metode mengajar yang efektif:
Mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
Sebuah metode
mengajar dikatakan efektif apabila dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman
terhadap materi pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Dengan metode yang
digunakan siswa menjadi terbantu mempelajari suatu materipelajaran dengan baik.
Membuat siswa menjadi memiliki rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu
adalah hal yang sangat penting dalam proses belajar seseorang termasuk proses
belajar siswa. Jika siswa memiliki rasa ingin tahu maka pembelajaran yang
dilakukannya menjadi amat mengasyikkan. Rasa ingin tahu adalah asupan energi
yang tak habis-habisnya memberikan siswa kekuatan untuk melaksanakan
tugas-tugas pembelajaran yang diberikan. Bahkan dengan rasa ingin tahu, akan
muncul motivasi yang bersifat dari dalam, motivasi intrinsik yang membuat
mereka dapat menjadi pebelajar mandiri. Metode mengajar yang efektif dapat
membuat siswa ingin tahu tentang materi pelajaran yang guru belajarkan kepada
mereka.
Membuat siswa menjadi tertantang
Saat pemebelajaran
berlangsung, guru acapkali memberikan tugas-tugas belajar kepada siswa. Penggunaan
metode mengajar yang efektif dapat membuat siswa tertantang untuk mengerjakan
dan menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan baik.
Dapat membuat siswa aktif secara mental, fisik, dan psikis
Salah satu prinsip
penting dalam pembelajaran adalah keaktifan pebelajar untuk memperoleh
pengetahuan atau informasi. Bila guru menggunakan metode mengajar yang efektif,
maka aktivitas siswa dalam pembelajaran akan tampak secara nyata. Keaktifan
mereka dapat dalam bentuk mental, fisik,psikis, atau kombinasi dari keduanya
atau ketiganya. Dengan aktifnya siswa baik secara mental, fisik, maupun psikis,
siswa akan belajar penuh kebermaknaan dan hasil belajar yang mereka dapatkan
akan bertahan lebih lama.
Membantu siswa tumbuh kreatif
Aspek lain yang
dapat ditinjau mengenai metode mengajar efektif adalah pada dapat tidaknya
sebuah metode mengajar membantu siswa agar tumbuh menjadi individu yang
kreatif. Metode mengajar yang efektif akan membuat siswa untuk berlatih
menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi: berpikir kreatif, selama
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan latihan-latihan
semacam ini, pada akhirnya siswa akan tumbuh menjadi individu yang kreatif.
Mudah dilaksanakan oleh guru
Ciri metode mengajar yang efektif
yang terakhir adalah kemudahannya dalam pelaksanaan di kelas. Metode mengajar
yang efektif adalah metode mengajar yang dalam pelaksanaannya tidak memberatkan
guru. Walaupun kemudahan juga penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan
metode mengajar mana yang efektif, guru sebaiknya tidak hanya semata berpatokan
pada ciri ini, sehingga guru dalam pelaksanaan pembelajaran hanya menggunakan
metode-metode mengajar yang mudah dan tidak membutuhkan kerja keras semata.
C.
Mendesain
Perencanaan Pengajaran dan Pelayanan Konseling Klasikal
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN (RPL)
INFORMASI
A.
1. Peserta layanan : Siswa kelas X3 SMA Adabiah Padang
2.
Jumlah peserta : 35 Siswa
3.
Format yang
digunakan :
Lapangan
|
Klasikal
|
Kelompok
|
Individual
|
Jarak Jauh
|
√
|
B.
Materi Layanan
5.
Objek orientasi : Sekolah
6.
Bidang bimbingan : Pribadi, Belajar, ...
7.
Fungsi layanan : Pemahaman, Pengembangan, ...
8.
Tujuan layanan : Siswa dapat mengetahui dimana saja
letak, posisi, tempat-tempat ruangan sekolah.
C.
Pertimbangan
memberikan layanan orientasi
1.
Terkait layanan :
Informasi
2.
Terkait kegiatan
pendukung : Himpunan data
3.
Lainnya :
Teknik
|
Uraian
|
Penyajian
|
Mengucapkan salam, mengambil
absen, menjelaskan tujuan kegiatan layanan, ceramah, tanya jawab.
|
Pengamatan
|
Melihat langsung objek yang ada
melalui denah yang dibuat berupa chart.
|
Partisipasi
|
Melibatkan diri secara
langsung siswa mengetahui posisi sekolah.
|
Studi dokumentasi
|
Setelah jam pelajaran siswa
dapat melihat objek yang belum diketahui.
|
Kontemplasi
|
Merenungkan apa yang belum
diketahui yang menjadi pertanyaan.
|
D.
Pelaksanaan layanan
1.
Hari / tanggal : Rabu / 05 September 2013
2.
Waktu : 09.00 WIB
3.
Tempat : Ruang kelas
4.
Rencana penilaian
dan tindak lanjut : Evaluasi
proses dengan tanya jawab berdasarkan UCA.
Mengetahui Padang,
Pamong
PPLBKS Perencana layanan
............................ ..........................
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a. Belajar adalah sebuah proses
perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir,
dan kemampuan-kemampuan yang lain.
b. Mengajar adalah segala upaya yang
disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
c. Layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan
dasar bimbingan yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak
langsung dengan para peserta didik dikelas secara terjadwal, konselor
memberikan pelayanan bimbingan ini kepada peserta didik. Kegiatan bimbingan
kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau curah pendapat.
B.
Saran
Dalam penulisan
makalah ini mungkin masih banyak kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisan
maupun kelengkapan materi yang dibahas yang sesuai dengan judul makalah ini. Untuk
itu penulis sarankan kepada pembaca untuk mencari atau menambah materi lain
diberbagai sumber.
Baca Juga yang Terkait di Sini
DAFTAR PUSTAKA
Amti, Erman. 1992. Bimbingan dan Konseling. Jakarta :
Dep.Dik.Bud: P.T. Proyek Pembinaan Pendidikan.
Abdul Gani, Ruslan. (2000). Diagnostik Kesulitan Belajar,
Remedial, dan. Bimbingan Konseling: Tidak diterbitkan.
Dirjen Diknas, Bimbingan dan Konseling 2004: Jakarta.
Djumhur I. Dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling.
http://akhmadsudrajat.
wordpress.com/2008/03/14/tujuan-bimbingan-dan-konseling/ (3 April 2013).
0 komentar:
Post a Comment