Banner 468 x 60px

 

Tuesday, September 24, 2013

Pendekatan dan Manfaat Akuntabilitas

0 komentar


Pendekatan terhadap Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat dipahami dari dua pendekatan yang berbeda (O’Connell 2005). Pertama dilihat dari principal-agent theory. Menurut teori ini, pemegang otoritas (principal) mempekerjakan pihak tertentu (agent) yang harus dimonitor untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Dalam perspektif ini, akuntabilitas berkenaan dengan mempekerjakan pihak yang tepat, menilai pekerjaannya, dan memberikan reward atau ganjaran sesuai dengan capaian pekerjaan. Dalam pandangan tradisional (one-way model) ini, principal adalah reviewer. Principal menilai laporan pekerjaan agent dan memutuskan apa dan bagaimana memberikan penalti, bahkan mengubah pola hubungannya dengan agent.
Namun relasi tersebut bukanlah satu-satunya model untuk menetapkan harapan kinerja. Dalam prakteknya, banyak hubungan atau relasi yang tidak hanya one-sided. Para agent juga dapat menilai hubungannya dengan principal, dan memutuskan apakah tetap melanjutkan atau memperbaiki hubungan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa agent memiliki pola hubungan timbal balik dengan principal. Dalam kaitannya dengan kebijakan atau program pemerintah tertentu, terdapat beberapa principal, klien, maupun konstituen. Tentunya hal tersebut akan semakin merumitkan model akuntabilitas yang nantinya akan digunakan. Seperti yang dikatakan Bardach and Lesser (1996) agent bisa saja akuntabel terhadap beberapa principal dan memenuhi beragam ekspektasi yang bisa saja kontradiktif.
Berdasarkan pendekatan di atas, akuntabilitas tidak sekedar mengikuti one-way model saja, karena ada berbagai macam pemangku kepentingan yang terlibat dalam sebuah kebijakan atau program publik. Setiap pemangku kepentingan atau entitas menuntut akuntabilitas dari implementor kebijakan atau program menurut capaian kinerja yang diharapkan.
Sebagai sebuah proses, akuntabilitas berupaya untuk menjawab empat pertanyaan. Pertama, berkenaan dengan "responsibilitas", yaitu siapa yang melaksanakan tindakan apa, menghasilkan apa, dan untuk siapa. Mengidentifikasikan siapa berbuat apa dan untuk siapa merupakan langkah awal dalam setiap sistim akuntabilitas. Langkah ini selanjutnya akan membangun mutual accountability. Kedua, berkaitan dengan "diskresi", yaitu seberapa besar diskresi yang dimiliki oleh agent dalam melaksanakan pekerjaan yang diemban kepadanya. Jawabannya tergantung pada bagaimana ekspektasi kinerja telah dipahami, dan siapa yang memiliki kewenangan untuk memutuskan cara pencapaian sasaran kinerja. Ketiga, berkaitan dengan "pelaporan", yaitu siapa yang menyediakan informasi apa, dan kepada siapa. Menyediakan informasi tentang kinerja juga merupakan aspek penting dalam akuntabilitas. Principal perlu mengetahui apakah agent telah melaksanakan tanggung jawabnya. Keempat, berkenaan dengan "reviewing dan "revising", yaitu siapa yang menggunakan informasi apa untuk membuat keputusan ke depan.

Manfaat Akuntabilitas Bimbingan dan Konseling

1.      Menentukan dampak program BK pada siswa , orangtua , jurusan , dan iklim sekolah.
2.      Mengetahui apakah para klien telah berhasil mencapai tujuan program.
3.      Identifikasi terhadap hal-hal apa saja yang masih belum dicapai dalam program.
4.      Identifikasi terhadap komponen-komponen yang efektif di dalam program.
5.      Menghapus atau meningkatkan komponen-komponen program yang kurang efektif.
6.      Mengadaptasi serta menyaring proses program BK dan implementasinya.
7.      Mengidentifikasi berbagai konsekuensi yang tidak diharapkan muncul dari program (baik konsekuensi positif maupun negatif);
8.      Mengidentifikasi berbagai bahasan yang perlu diangkat;
9.      Membangun tujuan bagi perkembangan profesionalisme konselor;
10.  Menentukan kebutuhan para staff dan penyesuaian beban kerja;
11.  Menentukan berbagai sumber daya tambahan lainnya yang diperlukan agar program dapat terlaksana secara cermat; dan
12.  Memberikan informasi secara akuntabel  kepada para pendidik dan masyarakat sekitar.

Sumber :

0 komentar:

Post a Comment